Dalam laporannya Kadis Ketahanan Pangan Pertanjan dan Perikanan
Kabupaten Nias Barat, Ernawati Gulo, menyampaikan bahwa total luas sawah di
Nias Barat adalah 2282 hektar. Namun, terdapat beberapa tantangan yang
dihadapi, seperti kondisi sawah tadah hujan yang membutuhkan irigasi, kurangnya
alat dan mesin pertanian, serta kekurangan benih, pupuk, dan pestisida.
Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Nias Barat membacakan amanat Bupati
Eliyunus Waruwu, yang menekankan pentingnya kerja sama antara masyarakat dan
TNI dalam melaksanakan swasembada pangan, selanjutkan komitmen Pemkab Nias
Barat dalam menyusun program ekstensifikasi dan intensifikasi padi sawah.
Pj. Sekda juga menyampaikan harga gabah per kg secara Nasional sebesar
Rp 6.500 dan untuk memudahkan pendistribusian pupuk akan langsung ke kelompok
tani tanpa melalui pengecer atau distributor yang selama ini dinilai
menyulitkan petani.
Pada tahun 2025, Kabupaten Nias Barat mendapat bantuan untuk mengolah
lahan rawa dan kering seluas 633 hektar. Dengan kegiatan Panen Raya Serentak
ini, diharapkan produksi pertanian di Kabupaten Nias Barat dapat meningkat dan
membantu mencapai swasembada pangan secara nasional.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Para Pimpinan OPD, Camat Moroo, Babinsa, Pengurus Kelompok Tani, Para Penyuluh dan sejumlah Petani. (RED)
Komentar0