Bupati Nias Barat Eliyunus Waruwu, dalam sambutan dan arahannya
menyampaikan bahwa momentum Hari Kartini harus menjadi pemantik semangat
perubahan, terutama dalam mendorong peran perempuan sebagai pelaku utama
pembangunan daerah.
“Perempuan Nias Barat bukan pelengkap, tapi pelaku perubahan. Mereka
adalah cahaya dalam gelap, harapan di tengah tantangan,” tegas Bupati.
Namun di tengah apresiasinya terhadap kemajuan peran perempuan, Bupati
juga menyampaikan kritik tajam kepada sejumlah kepala OPD yang dinilai belum
menunjukkan kinerja maksimal. “Masih ada kepala dinas yang belum bisa cooling
down, sibuk dengan urusan jabatan dan lupa menjalankan tugas.
" Pekerjaan lamban, kurang inovatif, dan cenderung pasif. Ini bukan
semangat Kartini!” ujar Bupati dengan nada tegas.
Bupati juga menegaskan bahwa Nias Barat sedang dalam masa transisi
besar: dari ketertinggalan menuju kemandirian, dari gelap menuju terang. Visi
CERAH-BERSINAR tidak bisa dicapai tanpa aparatur yang tangguh, responsif, dan
kreatif.
Sementara itu, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Nias Barat, Ny. Elvita
Eliyunus Waruwu, dalam laporannya menyampaikan bahwa semangat Kartini terus
digaungkan melalui berbagai program pemberdayaan perempuan, pelatihan UMKM,
penyuluhan keluarga sehat, dan literasi digital bagi perempuan desa. “Kartini
adalah simbol keberanian melawan keterbatasan. Kami ingin perempuan Nias Barat
menjadi Kartini yang modern, cerdas, dan berdampak,” ujarnya
Acara juga dimeriahkan dengan penampilan seni budaya daerah, testimoni
perempuan inspiratif dari desa-desa, serta penyerahan penghargaan bagi tokoh
perempuan yang berkontribusi dalam pembangunan daerah.
Peringatan ini bukan hanya seremonial, tetapi sebuah seruan moral agar
seluruh elemen pemerintah dan masyarakat bangkit bersama menjadikan Nias Barat
sebagai daerah yang benar-benar CERAH, BERSINAR, dan BERDAYA. (Red)
Komentar0