Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi
Sadikin, didampingi Wakil Gubernur Sumatera Utara, H. Surya, mewakili Gubernur
M. Bobby Afif Nasution, serta jajaran Direktorat Jenderal Kemenkes RI.
Dalam sambutannya, Menkes RI menekankan pentingnya pelayanan kesehatan
primer dan rujukan di daerah terpencil, agar masyarakat tidak perlu dirujuk ke
luar daerah seperti Gunungsitoli atau bahkan ke Medan. "Kita harapkan
nanti RS Pratama ini bisa melayani penyakit stroke, jantung, ginjal
(hemodialisis), hingga kanker, lengkap dengan alat mamografi, laboratorium
patologi anatomi, dan kemoterapi," ujar Menkes.
Menkes juga menyoroti pentingnya tata kelola rumah sakit yang baik,
direktur yang kompeten, serta pemenuhan dokter spesialis minimal 9 orang,
termasuk spesialis jantung, penyakit dalam, anak, bedah, anestesi, patologi
klinik, dan lainnya. Ia bahkan menyarankan strategi lokal seperti menjodohkan
dokter spesialis dengan warga lokal agar mereka mau tinggal dan mengabdi di
daerah.
Sementara itu, Wakil Gubernur Sumatera Utara dalam sambutan tertulis
Gubernur, menekankan bahwa kehadiran RS Pratama ini merupakan solusi konkret
bagi pemerataan layanan kesehatan di Kepulauan Nias yang berpenduduk lebih dari
900 ribu jiwa. Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Kemenkes atas komitmen
besar dalam mendukung SDM kesehatan dan pengembangan fasilitas layanan di
wilayah kepulauan.
Bupati Nias Barat, Eliyunus Waruwu, S.Pt., M.Si., dalam sambutan singkatnya menyampaikan bahwa Nias
Barat adalah kabupaten berstatus 3T yang sangat membutuhkan perhatian serius di
bidang kesehatan. "Kami memiliki dua rumah sakit, namun belum optimal.
RSUD bahkan kehilangan akreditasi pada 2024, sehingga layanan BPJS terhenti.
Harapan kami, RS Pratama ini menjadi awal transformasi layanan kesehatan di
Nias Barat," ujarnya.
Bupati juga melaporkan tingginya kasus gangguan jiwa, termasuk pasien
yang masih dalam pemasungan. Untuk itu, Pemkab Nias Barat siap menyediakan
lahan jika Kemenkes membangun Rumah Sakit Jiwa pertama di Kepulauan Nias.
Acara groundbreaking ini menjadi penanda dimulainya pembangunan
fasilitas kesehatan yang diharapkan mampu menjawab berbagai tantangan layanan
medis di daerah kepulauan, serta menjadi wujud nyata perhatian pemerintah pusat
terhadap masyarakat di wilayah terluar Indonesia.
Hadir pada acara groundbreaking tersebut Dr. Azhar Jaya – Direktur
Jenderal Kesehatan Lanjutan, Kementerian Kesehatan RI, Dr. Lucia Rizka
Andalucia – Direktur Jenderal Farmasi dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan
RI, Dr. Ghotama Airlangga – Direktur Fasilitas Pelayanan Kesehatan Rujukan,
Kementerian Kesehatan RI, Dr. Lavi Rizki Zuhal – Wakil Rektor Institut
Teknologi Bandung (ITB), Wali Kota Gunungsitoli, Bupati Nias, Bupati Nias
Selatan, Bupati Nias Utara, Polres Nias, Kodim 0213 Nias, Kejaksaan Negeri
Gunungsitoli, Anggota DPRD Nias Barat, Sekda, Asisten, Kadis, Kaban, ASN dan
Penjabat Administrator lainnya. (Red)
Komentar0