Peresmian dihadiri oleh Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan, Andi Afdal, Direktur Jaminan Pelayanan Kesehatan BPJS Kesehatan, Lily Kresnowati, Wali Kota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli, Wakil Wali Kota Gunungsitoli, Martinus Lase, Pj. Sekretaris Daerah Kota Gunungsitoli, Meiman Kristian Harefa, Perangkat Daerah, dan tetangga sekitar.
Dalam sambutannya, Andi Afdal mengungkapkan rasa syukur atas selesainya pembangunan gedung baru ini. “Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat-Nya kita dapat berkumpul di tempat ini dalam keadaan sehat, dalam rangka Peresmian Gedung Kantor Cabang BPJS Kesehatan Gunungsitoli. Hari ini kita tidak hanya meresmikan bangunan fisik, tetapi juga merayakan semangat baru dalam pelayanan publik,” ujarnya.
Ia menegaskan, gedung baru ini bukan hanya sarana kerja semata, melainkan simbol hadirnya negara dalam menjamin hak masyarakat atas kesehatan.
“Gedung ini adalah wujud kehadiran negara. Ia bukan sekadar fasilitas kerja, melainkan simbol bahwa pemerintah, pusat maupun daerah, hadir untuk menjamin hak dasar masyarakat: hak atas kesehatan. Setiap dinding dan ruang di gedung ini merekam harapan masyarakat yang datang dengan keluhan, dengan kebutuhan akan perlindungan, dan dengan keyakinan bahwa negara peduli,” tambah Andi.
Per Agustus 2025, jumlah peserta JKN telah mencapai 281,13 juta jiwa atau 98,65% dari total penduduk Indonesia. Sementara itu, jumlah peserta JKN di Kepulauan Nias tercatat 916.047 jiwa (101% dari total penduduk terdata). Setiap hari, rata-rata 2 juta peserta JKN mengakses layanan kesehatan melalui fasilitas mitra BPJS Kesehatan.
“Di balik angka yang besar ini, ada nilai kemanusiaan yang mendalam. Setiap kunjungan berarti satu harapan. Setiap pasien adalah satu keluarga yang bergantung pada layanan kita. Dan setiap peserta adalah cerminan dari kepercayaan rakyat kepada negara,” tegasnya.
Andi menambahkan, program JKN menjadi program strategis nasional yang memerlukan kolaborasi semua pihak untuk keberhasilannya. Ia menyebut tiga tujuan utama JKN: membuka akses, memberikan perlindungan finansial, dan meningkatkan mutu layanan. Melalui JKN, jutaan keluarga telah terbebas dari beban biaya berobat yang tinggi dan mutu layanan kesehatan di seluruh pelosok terus ditingkatkan.
Sejak 2023, BPJS Kesehatan menerapkan Transformasi Mutu Layanan yang berfokus pada tiga prinsip:
- Mudah: mempermudah peserta mengakses layanan, mulai dari pendaftaran, administrasi, hingga pengaduan melalui Mobile JKN dan kanal digital lainnya.
- Cepat: mempercepat proses pelayanan di fasilitas kesehatan, termasuk mempersingkat waktu tunggu dan memperbaiki respons pelayanan obat.
- Setara: memastikan tidak ada diskriminasi pelayanan antara peserta PBI maupun peserta mandiri.
“Gedung ini adalah ruang pengabdian. Di sini kita akan terus membangun inovasi, meneguhkan integritas, dan memperkuat komitmen pelayanan. Setiap meja kerja adalah titik pelayanan. Setiap petugas adalah duta negara. Dan setiap peserta yang datang adalah tamu kehormatan yang harus dilayani dengan sepenuh hati,” ujar Andi Afdal.
Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Gunungsitoli, Sowa’a Laoli, menyampaikan apresiasinya atas kehadiran gedung baru tersebut.
“Peresmian kantor BPJS Kesehatan ini merupakan bagian dari upaya bersama dalam memperkuat sistem jaminan sosial nasional. Dengan adanya gedung baru ini, kami berharap sinergi antara Pemerintah Kota Gunungsitoli dengan BPJS Kesehatan semakin erat, sehingga manfaatnya benar-benar dirasakan masyarakat,” katanya.
Sowa’a menambahkan bahwa Pemerintah Kota Gunungsitoli telah mendukung penuh penyelenggaraan program JKN. Hingga 1 Agustus 2025, capaian kepesertaan JKN di Kota Gunungsitoli mencapai 99,96% dengan tingkat keaktifan 92,38%. Meski belum memiliki fasilitas kesehatan tingkat lanjutan, daerah ini memiliki 8 puskesmas rawat inap yang dinilai cukup mumpuni untuk mendukung pelayanan kesehatan dasar.
Peresmian ditandai dengan prosesi penandatanganan prasasti oleh Direktur SDM dan Umum BPJS Kesehatan bersama Wali Kota Gunungsitoli, dilanjutkan dengan pemotongan pita, potong tumpeng, office tour, dan jamuan makan bersama.
BPJS Kesehatan
menegaskan komitmennya untuk terus memperkuat kolaborasi dengan pemerintah
daerah, fasilitas kesehatan, dan masyarakat guna memastikan layanan kesehatan
yang adil, merata, dan berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. (Rilis/Iman)
Komentar0