Aplikasi SMART-WAS yang diinisiasi oleh
Inspektorat Kota Gunungsitoli berfungsi memperkuat sistem pengawasan internal
berbasis data digital, sedangkan SMART-SHS yang dikembangkan oleh BPKPD Kota
Gunungsitoli merupakan sistem manajemen standar harga satuan yang akuntabel,
responsif, dan transparan.
Pj. Sekretaris Daerah Kota
Gunungsitoli, Meiman Kristian Harefa, memberikan apresiasi kepada seluruh
pihak yang terlibat, terutama kepada Inspektorat, BPKPD, dan Dinas Kominfo Kota
Gunungsitoli, atas kolaborasi dalam pengembangan sistem ini.
“Saya mengajak seluruh ASN, khususnya para ASN
muda di lingkungan Pemerintah Kota Gunungsitoli, untuk terus berinovasi dan
berkreasi dalam melahirkan gagasan serta terobosan baru yang bermanfaat bagi
masyarakat. Transformasi digital bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan yang
harus kita jawab dengan kerja nyata dan semangat perubahan,” ujar Pj. Sekda.
Selanjutnya, Inspektur sekaligus Plt. Kepala
Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BPKPD) Kota Gunungsitoli
Motani Telaumbanua, SH., CGCAE menyampaikan bahwa kegiatan launching ini
merupakan bagian dari aksi perubahan peserta Pelatihan Kepemimpinan
Administrator (PKA) Angkatan III dan IV Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh
BPSDM Provinsi Sumatera Utara, dengan dua inovator dari Pemerintah Kota
Gunungsitoli, yakni Dasma Estaraya Telaumbanua, SH, MH, CGCAE (SMART-WAS) dan
Yamanotona Hulu, S.Si.,
M.M. (SMART-SHS).
Ia menjelaskan bahwa aplikasi SMART-WAS
berfungsi mendukung pengawasan internal agar lebih cepat, efisien, dan terarah
berbasis data elektronik. Sedangkan SMART-SHS mendukung penyusunan SSH, SBU,
ASB, dan HSPK secara digital, sehingga pengajuan dan verifikasi harga oleh OPD
dapat dilakukan secara online tanpa proses manual.
Melalui peluncuran dua aplikasi ini, menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kota Gunungsitoli dalam mempercepat transformasi digital menuju tata kelola pemerintahan yang modern dan efisien. Inovasi seperti ini harus terus dikembangkan dan dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh perangkat daerah dan diharapkan menjadi bagian dari budaya kerja ASN yang adaptif terhadap teknologi, transparan dalam pengelolaan data, dan berorientasi pada pelayanan publik yang berkualitas. (Iman Lase)


Komentar0